HargaBawang Merah Hari Ini - Jika kamu yang sedang mencari berita yang terkait dengan Harga Bawang Merah Hari Ini Terupdate dapat kalian lihat di artikel ini. Katalog Harga Promo juga kerap mempersediakan kabar Terhangat bersangkutan dengan bermacam Katalog Promo Terbaru, Promosi JSM Terbaru, Harga Sepeda Motor Terkini, Harga Tiket, Harga Hp
JAKARTA - Harga sejumlah bahan pangan seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, cabai merah keriting, dan minyak goreng kemasan bermerk 2 hari ini, Minggu 5/2/2023, tercatat naik dibandingkan hari data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional PIHPSN pada Minggu 5/2/2023 pukul WIB, harga minyak goreng kemasan bermerk 2 tercatat naik menjadi per liter atau naik 0,25 persen dibandingkan hari sebelumnya. Harga bawang juga terpantau naik. Harga bawang merah naik 0,12 persen atau Rp50 menjadi per kg dan bawang putih naik 0,33 persen menjadi per jenis cabai juga tercatat naik. Harga cabai merah besar naik 0,38 persen atau Rp150 menjadi per kg dan cabai merah keriting naik 2,57 persen atau menjadi per kg. Sementara itu, sejumlah bahan pangan terpantau mengalami penurunan, seperti cabai rawit merah, daging ayam ras segar, dan telur ayam ras rawit merah tercatat turun 0,56 persen atau Rp300 menjadi per kg, daging ayam segar turun 0,59 persen menjadi per kg, dan telur ayam ras segar terpantau turun 0,17 persen menjadi per JugaHarga Pangan Naik, Buwas Tangkap Tangan Mafia Beras di PIBCHarga Pangan 4 Februari Cabai, Bawang Putih hingga Beras Masih NaikAdapun, harga beberapa komoditas pangan lainnya tercatat stabil. Beras kualitas medium I tercatat sebesar per kg, beras kualitas medium II per kg, beras kualitas super I per kg, dan beras kualitas super II per beras kualitas bawah I per kg, beras kualitas bawah II per kg, gula pasir kualitas premium per kg, dan gula pasir lokal per harga daging sapi kualitas I sebesar per kg, daging sapi kualitas 2 per kg, cabai rawit hijau per kg, minyak goreng curah per liter, dan minyak goreng kemasan bermerk 1 per sepekan terakhir, yakni 29 Januari - 5 Februari 2023, harga mayoritas bahan pangan tercatat data Panel Harga Badan Pangan Nasional per Minggu 5/2/2023, harga beras premium tercatat naik 0,38 persen menjadi per kg, beras medium naik 0,34 persen menjadi cabai merah keriting naik 0,45 persen menjadi per kg, dan daging sapi murni naik 0,79 persen menjadi per gula konsumsi naik 0,07 persen menjadi per kg, minyak goreng sederhana naik 0,17 persen menjadi per liter, tepung terigu curah naik 0,09 persen menjadi per kg, jagung peternak naik 1,20 persen menjadi per kg, ikan kembung naik 0,49 persen menjadi per kg, dan ikan bandeng naik 1,13 persen menjadi per itu, harga sejumlah komoditas tercatat turun dalam sepekan terakhir. Harga kedelai biji kering impor terpantau turun 0,07 persen menjadi per kg, bawang merah turun 0,25 persen menjadi per kg, bawang putih bonggol turun 0,35 persen menjadi per kg, dan cabai rawit merah turun 0,76 persen menjadi per daging ayam ras turun 0,42 persen menjadi per kg, telur ayam ras turun 0,35 persen menjadi per kg, minyak goreng curah turun 0,07 persen menjadi per liter, dan ikan tongkol turun 1,53 persen menjadi per kg. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor Denis Riantiza Meilanova Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
Padahari ini, rata - rata harga bawang merah di Jawa Timur adalah Rp. 34.656. Kabupaten dengan harga bawang merah tertinggi adalah Kab. Gresik Rp. 41.500, Kab. Ngawi Rp. 40.000, Kab. Pasuruan Rp. 39.000, Kab. Jombang Rp. 38.666, dan Kab. Kediri Rp. 38.333. Sedangkan, untuk harga bawang merah tertinggi di Kota Jawa Timur yaitu Kota Kediri Rp Jakarta,CNBC Indonesia - Harga bawang merah di dalam negeri terpantau naik hari ini. Dalam sepekan, harga naik sekitar Rp450 per kg..Jika dibandingkan harga pada Januari 2022, ada lonjakan hingga lebih. Di mana, pada Januari 2022, harga bawang merah tercatat di per ini, Rabu 25/1/2023, Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga bawang merah pada 18 Januari 2023 masih di per kg. Harga tersebut adalah rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran. Lalu bagaimana produksi bawang merah nasional?Kementerian Pertanian Kementan menargetkan produksi bawang merah nasional tahun 2023 seluas hektare, di 33 provinsi dan 100 kabupaten, dengan 300 hektare diantaranya berupa kawasan bawang merah TSS."Untuk bawang merah kurang lebih sekitar hektare yang tersebar di berbagai provinsi," kata Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto dalam Rapat Kerja Nasional Rakernas Pembangunan Pertanian Tahun 2023, Rabu 25/1/2023.Namun demikian, berdasarkan data milik Kementan ternyata sebagian besar wilayah Indonesia masih defisit bawang merah. Bahkan untuk seluruh wilayah Kalimantan, Papua, Maluku, dan NTT seluruhnya mengalami defisit produksi bawang wilayah Kalimantan Barat mengalami defisit produksi 20 ha, Kalimantan Tengah 20 ha, Kalimantan Timur 20 ha, Kalimantan Utara 10 ha, Kalimantan Selatan 30 ha, Papua 20 ha, Papua Barat 20 ha, Maluku 30 ha, NTT 30 untuk wilayah dengan defisit produksi terbesar adalah wilayah Sumatra Utara, dengan total defisit bawang merah 100 wilayah lainnya yang juga mengalami defisit produksi bawang merah, yakni Aceh 30 ha, Riau 40 ha, Kepulauan Riau 20 ha, Jambi 30 ha, Bangka Belitung 20 ha, Sumatra Selatan 20 ha, Lampung 30 ha, Banteng 20 ha, Sulawesi Barat 40 ha, Sulawesi Tenggara 20 ha, Sulawesi Tengah 20 ha, Sulawesi Utara 30 ha, Gorontalo 30 ha, Maluku Utara 20 ha, Maluku 30 ada 7 wilayah yang mengalami surplus produksi bawang merah, yaitu Sumatra Barat 93 ha, Jawa Barat 843 ha, Jawa Tengah ha, DIY 50 ha, Jawa Timur 998 ha, NTB 20 ha, Sulawesi Selatan 197 ha."Tentunya daerah defisit pun kita dorong untuk pengembangan kawasan bawang merah," mengungkapkan, adapun upaya pengendalian inflasi dari komoditas strategis hortikultura, khususnya bawang merah adalah dengan penyediaan benih dengan soil block."Untuk bawang merah 34 juta benih bawang merah siap tanam dengan soil block. Pertama kita akan sebarkan di provinsi dulu, masing-masing provinsi 2 juta benih, nanti ke depan kita akan kembangkan sampai ke level Kabupaten," tuturnya."Strateginya adalah melalui kampung hortikultura, penumbuhan UMKM hortikultura, dan modernisasi hortikultura, termasuk modernisasi dari aspek pemasarannya," tambah itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa peningkatan produksi bawang merah menjadi salah satu strategi dalam menghadapi krisis pangan dunia, yaitu dengan peningkatan kapasitas produksi dalam menekan inflasi pada cabai dan bawang merah."Akan kami tingkatkan kapasitas produksi pangan, tidak ada pangan yang mundur. Ini janji saya kepada bapak wakil presiden. Strategi dalam menghadapi krisis pangan dunia. Pertama, peningkatan kapasitas produksi dengan menekan inflasi pada cabai dan bawang merah," tutur Kementan Tekan Inflasi PanganPertama, dengan melakukan peningkatan kapasitas produksi, utamanya komoditas-komoditas yang berafiliasi impor, bahwa dari 12 pangan pokok Indonesia masih melakukan impor untuk 4 komoditas, seperti kedelai, bawang putih, gula konsumsi, dan daging substitusi impor. Saat ini Indonesia masih mengimpor gandum setiap tahunnya tidak kurang dari 11 juta ton. 9 juta ton untuk pangan, dan 2 juta ton untuk sendiri, katanya, melalui tiga komoditas, yaitu ubi kayu, sorgum, dan sagu. Semua substitusi itu dilakukan dalam konteks tepung. Sementara untuk gula tebu, akan disubstitusikan dengan gula non tebu seperti Stevia, lontar, aren, sorgum, dan komoditas lainnya. Kemudian, substitusi daging sapi strateginya akan mengarah kepada komoditas ternak lain, seperti domba, kambing, dan ayam sebagai pengganti dari daging ketiga, ialah peningkatan ekspor. Tentunya untuk strategi ini, Kementan menegaskan bahwa komoditas yang diekspor merupakan komoditas yang berlebih di dalam negeri, bukan komoditas yang juga mengalami kekurangan. Seperti halnya, sarang burung walet, porang, ayam, dan telur. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Ada Petaka di Belahan Bumi Lain, Produksi Pangan RI Melesat! dce/dce Hargajual bawang merah di Pati Bumi Mina Tani makin turun drastis, yakni Rp 4.000 per kilogram. Padahal, untuk harga normal penjualan bawang merah seharusnya berada di angka Rp 13.000 -Rp 15.000 per kilogram. Namun, saat ini justru mengalami penurunan hingga 300 persen. Tak ayal, hal ini pun membuat petani bawang merah menangis.HARGA bawang merah Indonesia lebih mahal dari beberapa negara tetangga di ASEAN, yaitu Malaysia, Filipina, Thailand dan Singapura. Beberapa penyebab tingginya harga bawang merah Indonesia adalah tingginya biaya logistik dan belum meratanya infrastruktur pelabuhan dan jalan. “Biaya logistik yang tinggi dan infrastruktur pelabuhan maupun jalan yang tidak merata menyebabkan bawang merah di Indonesia memiliki harga yang tinggi,” terang Peneliti Center for Indonesian Policy Studies CIPS Indra Setiawan, Rabu 27/10. Indra mengatakan kedua hal tersebut menjadi penting mengingat distribusi bawang merah sendiri belum merata di Indonesia. Lebih dari 70% luas lahan panen bawang merah berada di Jawa, khususnya Jawa Tengah. Sementara kebutuhan merata di seluruh Indonesia. Data Indeks Bulanan Rumah Tangga BuRT dari CIPS menunjukkan harga bawang merah di bulan September sebesar Rp per kilogram di Indonesia. Sementara di Malaysia, Filipina, Thailand dan Singapura harganya sebesar Rp Rp Rp dan Rp pada periode yang sama. Indeks BURT mengamati pengeluaran untuk bahan pangan pokok masyarakat Indonesia dibandingkan dengan pengeluaran serupa di Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Kurangnya infrastruktur cold storage atau lemari pendingin juga berkontribusi kepada fluktuasi harga komoditas ini di dalam negeri. Pada bulan September 2021 misalnya, harga bawang merah turun menjadi Rp dari Rp di bulan sebelumnya. Menurut Kementerian perdagangan, terdapat hanya satu fasilitas cold storage di setiap kabupaten, sehingga petani tidak dapat menyimpan bawang merah dengan baik. Hal ini tentu berdampak pada kualitasnya. Penyimpanan di gudang konvensional, menurut Indra, menyebabkan tingginya penyusutan karena bawang merah merupakan komoditas yang cepat rusak kalau tidak disimpan di dalam penyimpanan yang memadai. Berkurangnya pasokan kemudian menyebabkan kurang stabilnya harga bawang merah sepanjang tahun. “Kementerian Perdagangan sebelumnya menyebut pasokan bawang merah akan meningkat, mudah-mudahan ini akan menurunkan harga. Tetapi kita juga harus mewaspadai kebijakan non- tarif yang menyebabkan pasokan bawang merah dari negara lain menjadi lebih mahal untuk Indonesia,” tambahnya. Kementerian Perdagangan juga menyatakan bahwa penurunan harga mungkin akan terus berlanjut karena masuknya musim panen bawang merah. “Indonesia memenuhi kebutuhan bawang merah melalui pasar domestik dan hal itu terlihat dari belum keluarnya izin impor sejak 2020,” imbuh Indra. Dengan tingkat produktivitas mencapai 99,26 kuintal per hektare, Indonesia menghasilkan juta ton komoditas hortikultura ini di tahun 2020, atau 15 persen lebih tinggi dari produksi di tahun sebelumnya. Selain perlunya pembangunan infrastruktur pendukung seperti jalan dan pelabuhan, peningkatan investasi cold storage di Indonesia tidak saja akan dapat menstabilkan harga, tetapi juga mempertahankan kualitas bawang merah. Dengan diperbolehkannya investasi 100% pada cold storage oleh Penanaman Modal Asing PMA, diharapkan adanya peran swasta yang lebih besar. Try/OL-09
ChnaC.