HargaBawang putih ukuran sedang pada hari ini juga mengalami penurunan sebesar 2,56 persen menjadi Rp 28.550 per kg. Harga minyak goreng pun ikut turun. Minyak goreng curah turun 1,97 persen menjadi Rp14.950 per kg. Hampir seluruh wilayah menerapkan harga sesuai dengan harga ecerean tertinggi (HET) yaitu Rp15.350 per kg. Namun di wilayah DKI

- Harga bawang merah yang merangkak naik sejak Mei 2022, diperkirakan tidak berlangsung lama. Trend kenaikan saat ini merupakan imbas dari penurunan luas tanam saat bulan Maret lalu. Terlebih pada bulan tersebut, terjadi anomali cuaca yang cukup ekstrim dan kurang bersahabat bagi petani bawang merah. Dampaknya, terjadi pergeseran musim tanam yang berimbas pada turunnya produksi. Berdasarkan Data Statistik Pertanian Hortikultura SPH terpantau penambahan luas tanam pada bulan April dan Mei di berbagai sentra baik di Jawa maupun Luar Pulau Jawa. Alhasil panen bawang merah dalam beberapa hari ke depan di sentra seperti Bima, Pati, Brebes dan Probolinggo akan semakin marak. Berdasarkan data Early Warning System EWS Direktoral Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, produksi bawang merah nasional bulan April 2022 sebesar ton sementara bulan Mei sebesar ton. Meskipun produksi April-Mei 2022 turun sebesar 11 % namun secara neraca kumulatif dari produksi bulan sebelumnya terkalkulasi masih mampu memenuhi kebutuhan nasional. Produksi nasional bawang merah tahun lalu bahkan mencapai 2 juta ton, dan tahun ini diperkirakan tidak akan terpaut jauh. Sejak 2017 hingga saat ini, Indonesia tercatat sudah tidak mengimpor bawang merah segar/konsumsi. Peningkatan luas tanam di bulan April-Mei 2022 mengindikasikan bahwa produksi bulan Juni-Juli 2022 akan berangsur normal kembali. Menurut Sekjen ABMI, M Ikhwan Arif, adanya penurunan produksi di bulan April-Mei tidak terlalu mengkhawatirkan. "Luas tanam bulan April di Brebes saja lebih dari hektar. Belum lagi di daerah lain seperti Bima, Probolinggo dan Solok. Pasokan untuk bulan Juni-Juli ini dipastikan akan berangsur normal kembali," kata Ikhwan. Pihaknya menyebut bahwa secara nasional, penurunan produksi bawang merah masih dalam kondisi terkendali. Terkait pemberitaan yang menyebut 80 % bawang merah gagal panen, Ikhwan meluruskan hal tersebut. "Bahwa ada serangan OPT itu benar karena kondisi cuaca ekstrim. Bulan Juni ini kita biasa dengan kondisi kering, namun saat ini dimana-mana curah hujan masih cukup tinggi. Tentu ini mendorong tumbuhnya hama penyakit tanaman. Soal persentasenya tentu pemerintah lebih lengkap datanya," terang Ikhwan. "Sekaligus saya klarifikasi dan mohon maaf sekiranya ada persepsi yang salah dari pernyataan saya sebelumnya terkait penurunan produksi bawang merah," imbuhnya. Dikonfirmasi terpisah, Ketua Umum ABMI, Juwari, membenarkan bahwa bulan Juni ini pasokan bawang merah akan berangsur normal kembali. "Pertengahan sampai dengan akhir Juni diharapkan pasokan sudah mulai normal. Kenapa pasokan Mei sampai hari ini berkurang, karena memang penanaman di bulan Maret lalu kurang berhasil akibat cuaca yang tidak menentu. Kalaupun ada penurunan tidak separah tahun 2020 lalu, tahun ini masih lebih baik dan terkendali." ujar Juwari. Ahmad Sholeh, Petani bawang merah Kendal mengaku, menyebut kenaikan harga bawang merah saat ini akibat dari banyaknya petani terutama petani pemula yang enggan menanam lagi sebagai ekses dari jatuhnya harga akhir tahun lalu. "Banyak petani yg mengeluh rugi, karena akhir tahun lalu jatuh harganya. Gak kuat lagi modalnya. Tapi kalau untuk petani yang sudah biasa, tetap menanam," kata Sholeh. Harga pupuk dan obat-obatan yang tinggi saat ini diakuinya sangat mempengaruhi biaya produksi. "Jadi kalau harga saat ini dianggap tinggi, sebenarnya ya nggak. Lha wong harga sarana produksi sekarang udah ganti harga begini, jadi harga acuan di dalam Permendag pun perlu juga diperbaharui" tukasnya. Sholeh memprediksi minggu depan pasokan mulai banyak, karena di Pati dan Bima mulai panen. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Tommy Nugraha saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mengamankan produksi bawang merah. Menurut Tommy, setiap bulan pihaknya selalu memantau dan memperbaharui data perkiraan produksi untuk 1-2 bulan mendatang berdasarkan data terkini yang dihimpun dari berbagai sentra. Dalam berbagai kesempatan, Ditjen Horti disebutnya selalu menyampaikan perlunya kewaspadaan semua pihak terhadap upaya stabilisasi pasokan dan harga bawang merah ini. "Semua dalam pantauan dan terkendali termasuk permasalahan OPT dan dampak iklim. Percepatan tanam telah kami maksimalkan di lapangan. Kami optimis pasokan dan harga bawang merah Juni Juli ini akan kembali normal, sudah banyak panen di berbagai sentra yang siap dipasok ke pasar-pasar seluruh Indonesia" tandasnya.

SemingguJelang Ramadhan, Harga Sembako di Pati Relatif Stabil. Harga bawang merah pun mengalami kenaikan sebesar Rp1.000, dari semula Rp25.000 menjadi Rp26.000 per kilo. Mahalnya harga bawang merah ini sangat disayangkan petani, mengingat harga jual petani ke pedagang yang sangat murah di angka Rp per kilo.

GUNUNGKIDUL - Dinas Perdagangan Disdag Gunungkidul mencatat adanya kenaikan harga bawang merah selama beberapa waktu terakhir. Turunnya pasokan menjadi salah satu penyebab. Kepala Seksi Distribusi, Bidang Perdagangan, Disdag Gunungkidul, Retno Utami mengatakan kenaikannya sekitar Rp 3 ribu per kilogram kg. "Bawang merah dari sebelumnya Rp 32 ribu per kg menjadi Rp 35 ribu per kg," kata Retno pada wartawan, Minggu 11/06/2023. Harga bawang putih pun saat ini juga relatif tinggi. Adapun harganya kini di kisaran Rp 32 ribu per kg. Menurut Retno, kenaikan harga bawang merah dipicu oleh kurangnya suplai dari produsen. Adapun pasokan bawang merah untuk Gunungkidul masih didominasi dari luar daerah. "Sedangkan petani lokal Gunungkidul belum panen raya bawang merah," jelasnya. Retno juga menyebut permintaan masyarakat yang tinggi memicu kenaikan harga. Apalagi saat ini sedang banyak hajatan seperti rasulan. Baca juga Harga Bawang Merah di DIY Mengalami Kenaikan, Saat Ini Dijual Rp Per Kg Meski begitu, ia menilai kenaikan harga tersebut belum signifikan. Sebab pihaknya juga melihat dari harga acuan di tingkat produsen dan di tingkat konsumen. "Kenaikan harganya masih terbilang wajar," kata Retno. Sementara itu, petani bawang merah Gunungkidul mengeluhkan adanya serangan hama. Hal itu diungkapkan oleh Wardi, petani di Kalurahan Karangrejek, Wonosari. Hama tersebut adalah ulat yang menyerang bagian daun tanaman bawang merah. Menurut Wardi, kondisi ini juga dialami para petani lain di wilayahnya. "Kalau tidak segera ditangani, bisa terjadi gagal panen," tuturnya. Wardi berupaya menangkal hama ulat tersebut dengan obat semprot khusus. Ia juga memanfaatkan pupuk organik cair dan tabur dari pemerintah untuk merangsang pertumbuhan tanaman bawang merah.alx
JAKARTA- Harga cabai di sejumlah pasar di DKI Jakarta hari ini mengalami penurunan meskipun masih terbilang mahal. Selain cabai, harga bawang merah juga melandai. Berdasarkan pantauan MNC Portal Indonesia (MPI) melalui laman Info Pangan Jakarta hari ini, Kamis (14/7/2022), harga cabai masih tembus Rp100.000-an per kilogram (kg).
YOGYA - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Disperindag DIY mewaspadai kenaikan harga bawang merah jelang perayaan Iduladha 2023 ini. Harga komoditi ini, biasanya mengalami kenaikan saat mendekati Iduladha seperti yang terjadi pada tahun sebelumnya. Bahkan harga bawang merah ini sudah mengalami kenaikan sejak beberapa waktu yang lalu. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Disperindag DIY, Syam Arjayanti, mengatakan harga bawang merah pada awal Juni ini sudah mengalami kenaikan sebesar Rp 1000 per kilogram. "Yang perlu diwaspadai itu kenaikan harga komoditas bawang merah. Karena, komoditas itu sempat terjadi kenaikan harga sebesar per kilogram. Tapi, komoditas yang lain justru mengalami penurunan," kata Syam kepada Minggu 11/6/2023. Berdasarkan catatan data perkembangan harga rata-rata beberapa bahan pokok pangan di DIY, harga bawang merah pada Selasa 6/6/2023 masih stabil diharga per kilogram. Akan tetapi, pada Rabu 7/6/2023, harga komoditas bawang merah mulai meningkat menjadi per kilogram dan pada Kamis 8/6/2023, harga komoditas bawang merah kembali naik menjadi per kilogram. Baca juga DPKH Gunungkidul Sebut Kasus LSD Melandai, Stok Hewan Kurban "Kemudian, kalau kita perhatikan, menjelang Iduladha 2023 ini sejumlah harga komoditas di DIY cukup stabil dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu itu memang sempat ada beberapa harga komoditas yang mengalami kenaikan. Ada minyak goreng, kemudian cabai dan bawang merah yang harganya naik," urai dia. "Tapi, sejumlah harga yang mengalami kenaikan pada Iduladha tahun lalu itu, tidak bisa menjadi acuan untuk diprediksi mengalami kenaikan harga komoditas pada Iduladha 2023," imbuh Syam. Kendati demikian, berdasarkan kondisi yang sedang berlangsung saat ini, ia mengatakan bahwa komoditas bawang merah masih berpotensi mengalami kenaikan harga. "Itu kemungkinan ya. Karena, komoditas bawang merah itu kan berkaitan dengan permintaan pasar," tuturnya. "Justru biasanya, menjalang Iduladha itu yang mengalami kenaikan harga adalah terkait hewan kurban. Ada kambing hidup atau sapi hidup yang biasa mengalami kenaikan harga saat Iduladha. Karena itu menjadi kebutuhan pokok saat Iduladha," tutup Syam.Nei Sayaterkejut, harga bawang merah mulai Rp25.000 - Rp28.000/kg. Artinya pengecer bisa jual Rp35.000 - Rp40.000/kg. Harga ini sudah jauh menurun dari harga sebelumnya," kata Mendag. Mendag menambahkan bahwa komoditas hortikultura lain di Pasar Keputran terus mengalami penurunan. "Segala jenis cabai, harga rata-rata sudah Rp55.000/kg.
Bawang merah hasil panen petani di Pati. MURIANEWS/Cholis Anwar MURIANEWS, Pati – Memasuki musim hujan, harga bawang biasanya mengalami kenaikan 20-30 persen. Namun, tahun ini justru sebaliknya. Harga jual bawang merah di Pati Bumi Mina Tani makin turun drastis, yakni Rp per kilogram. Padahal, untuk harga normal penjualan bawang merah seharusnya berada di angka Rp -Rp per kilogram. Namun, saat ini justru mengalami penurunan hingga 300 persen. Tak ayal, hal ini pun membuat petani bawang merah menangis. Sebab, dengan harga jual yang rendah itu, mereka tidak bisa mendapatkan untung sama sekali, bahkan mengalami kerugian. “Bawang merah dari petani hari ini berubah harga. Berubahnya sangat ugal-ugalan. Saya kurang tahu penyebabnya, tahu-tahu cuman laku Rp per kilogram,” ujar Ahmad Susanto, petani bawang merah di Pati, Kamis 11/11/2021. Dia mengatakan, turunnya harga bawang merah mulai terjadi pekan ini. Dari yang semula Rp per kilogram, kini hanya laku Rp Baca Minta Sekarung Bawang saat Razia, Oknum Polisi Ini Dicopot Kondisi ini membuat petani terpuruk, karena untuk mengembalikan modal untuk bertani cukup kesulitan. “Kemarin modal Rp 300 juta, itu pun kita utang bank. Saat panen, bawang kita cuma laku Rp 100 juta saja. Terus ini gimana, semua obat-obatan, bibit, dan sebagainya naik. Nah harga malah hancur,” keluh petani asal Desa Ngurenrejo, Kecamatan Wedarijaksa itu. Baca Ketahuan Curi Tiga Kg Bawang Merah, Nenek di Solo Ini Dapat Perlakuan Begini dari Polisi Susanto menjelaskan, anjloknya harga bawang merah tahun ini, merupakan harga paling rendah sepengalamannya bertahun-tahun menjadi petani. “Tahun ini adalah titik terendah saya menjadi petani. Ya, ini harga paling rendah, masak bawang merah cuman laku Rp pungkasnya. Reporter Cholis Anwar Editor Ali Muntoha

HargaBawang Merah Hari Ini - Jika kamu yang sedang mencari berita yang terkait dengan Harga Bawang Merah Hari Ini Terupdate dapat kalian lihat di artikel ini. Katalog Harga Promo juga kerap mempersediakan kabar Terhangat bersangkutan dengan bermacam Katalog Promo Terbaru, Promosi JSM Terbaru, Harga Sepeda Motor Terkini, Harga Tiket, Harga Hp

JAKARTA - Harga sejumlah bahan pangan seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, cabai merah keriting, dan minyak goreng kemasan bermerk 2 hari ini, Minggu 5/2/2023, tercatat naik dibandingkan hari data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional PIHPSN pada Minggu 5/2/2023 pukul WIB, harga minyak goreng kemasan bermerk 2 tercatat naik menjadi per liter atau naik 0,25 persen dibandingkan hari sebelumnya. Harga bawang juga terpantau naik. Harga bawang merah naik 0,12 persen atau Rp50 menjadi per kg dan bawang putih naik 0,33 persen menjadi per jenis cabai juga tercatat naik. Harga cabai merah besar naik 0,38 persen atau Rp150 menjadi per kg dan cabai merah keriting naik 2,57 persen atau menjadi per kg. Sementara itu, sejumlah bahan pangan terpantau mengalami penurunan, seperti cabai rawit merah, daging ayam ras segar, dan telur ayam ras rawit merah tercatat turun 0,56 persen atau Rp300 menjadi per kg, daging ayam segar turun 0,59 persen menjadi per kg, dan telur ayam ras segar terpantau turun 0,17 persen menjadi per JugaHarga Pangan Naik, Buwas Tangkap Tangan Mafia Beras di PIBCHarga Pangan 4 Februari Cabai, Bawang Putih hingga Beras Masih NaikAdapun, harga beberapa komoditas pangan lainnya tercatat stabil. Beras kualitas medium I tercatat sebesar per kg, beras kualitas medium II per kg, beras kualitas super I per kg, dan beras kualitas super II per beras kualitas bawah I per kg, beras kualitas bawah II per kg, gula pasir kualitas premium per kg, dan gula pasir lokal per harga daging sapi kualitas I sebesar per kg, daging sapi kualitas 2 per kg, cabai rawit hijau per kg, minyak goreng curah per liter, dan minyak goreng kemasan bermerk 1 per sepekan terakhir, yakni 29 Januari - 5 Februari 2023, harga mayoritas bahan pangan tercatat data Panel Harga Badan Pangan Nasional per Minggu 5/2/2023, harga beras premium tercatat naik 0,38 persen menjadi per kg, beras medium naik 0,34 persen menjadi cabai merah keriting naik 0,45 persen menjadi per kg, dan daging sapi murni naik 0,79 persen menjadi per gula konsumsi naik 0,07 persen menjadi per kg, minyak goreng sederhana naik 0,17 persen menjadi per liter, tepung terigu curah naik 0,09 persen menjadi per kg, jagung peternak naik 1,20 persen menjadi per kg, ikan kembung naik 0,49 persen menjadi per kg, dan ikan bandeng naik 1,13 persen menjadi per itu, harga sejumlah komoditas tercatat turun dalam sepekan terakhir. Harga kedelai biji kering impor terpantau turun 0,07 persen menjadi per kg, bawang merah turun 0,25 persen menjadi per kg, bawang putih bonggol turun 0,35 persen menjadi per kg, dan cabai rawit merah turun 0,76 persen menjadi per daging ayam ras turun 0,42 persen menjadi per kg, telur ayam ras turun 0,35 persen menjadi per kg, minyak goreng curah turun 0,07 persen menjadi per liter, dan ikan tongkol turun 1,53 persen menjadi per kg. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor Denis Riantiza Meilanova Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam

Padahari ini, rata - rata harga bawang merah di Jawa Timur adalah Rp. 34.656. Kabupaten dengan harga bawang merah tertinggi adalah Kab. Gresik Rp. 41.500, Kab. Ngawi Rp. 40.000, Kab. Pasuruan Rp. 39.000, Kab. Jombang Rp. 38.666, dan Kab. Kediri Rp. 38.333. Sedangkan, untuk harga bawang merah tertinggi di Kota Jawa Timur yaitu Kota Kediri Rp Jakarta,CNBC Indonesia - Harga bawang merah di dalam negeri terpantau naik hari ini. Dalam sepekan, harga naik sekitar Rp450 per kg..Jika dibandingkan harga pada Januari 2022, ada lonjakan hingga lebih. Di mana, pada Januari 2022, harga bawang merah tercatat di per ini, Rabu 25/1/2023, Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga bawang merah pada 18 Januari 2023 masih di per kg. Harga tersebut adalah rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran. Lalu bagaimana produksi bawang merah nasional?Kementerian Pertanian Kementan menargetkan produksi bawang merah nasional tahun 2023 seluas hektare, di 33 provinsi dan 100 kabupaten, dengan 300 hektare diantaranya berupa kawasan bawang merah TSS."Untuk bawang merah kurang lebih sekitar hektare yang tersebar di berbagai provinsi," kata Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto dalam Rapat Kerja Nasional Rakernas Pembangunan Pertanian Tahun 2023, Rabu 25/1/2023.Namun demikian, berdasarkan data milik Kementan ternyata sebagian besar wilayah Indonesia masih defisit bawang merah. Bahkan untuk seluruh wilayah Kalimantan, Papua, Maluku, dan NTT seluruhnya mengalami defisit produksi bawang wilayah Kalimantan Barat mengalami defisit produksi 20 ha, Kalimantan Tengah 20 ha, Kalimantan Timur 20 ha, Kalimantan Utara 10 ha, Kalimantan Selatan 30 ha, Papua 20 ha, Papua Barat 20 ha, Maluku 30 ha, NTT 30 untuk wilayah dengan defisit produksi terbesar adalah wilayah Sumatra Utara, dengan total defisit bawang merah 100 wilayah lainnya yang juga mengalami defisit produksi bawang merah, yakni Aceh 30 ha, Riau 40 ha, Kepulauan Riau 20 ha, Jambi 30 ha, Bangka Belitung 20 ha, Sumatra Selatan 20 ha, Lampung 30 ha, Banteng 20 ha, Sulawesi Barat 40 ha, Sulawesi Tenggara 20 ha, Sulawesi Tengah 20 ha, Sulawesi Utara 30 ha, Gorontalo 30 ha, Maluku Utara 20 ha, Maluku 30 ada 7 wilayah yang mengalami surplus produksi bawang merah, yaitu Sumatra Barat 93 ha, Jawa Barat 843 ha, Jawa Tengah ha, DIY 50 ha, Jawa Timur 998 ha, NTB 20 ha, Sulawesi Selatan 197 ha."Tentunya daerah defisit pun kita dorong untuk pengembangan kawasan bawang merah," mengungkapkan, adapun upaya pengendalian inflasi dari komoditas strategis hortikultura, khususnya bawang merah adalah dengan penyediaan benih dengan soil block."Untuk bawang merah 34 juta benih bawang merah siap tanam dengan soil block. Pertama kita akan sebarkan di provinsi dulu, masing-masing provinsi 2 juta benih, nanti ke depan kita akan kembangkan sampai ke level Kabupaten," tuturnya."Strateginya adalah melalui kampung hortikultura, penumbuhan UMKM hortikultura, dan modernisasi hortikultura, termasuk modernisasi dari aspek pemasarannya," tambah itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa peningkatan produksi bawang merah menjadi salah satu strategi dalam menghadapi krisis pangan dunia, yaitu dengan peningkatan kapasitas produksi dalam menekan inflasi pada cabai dan bawang merah."Akan kami tingkatkan kapasitas produksi pangan, tidak ada pangan yang mundur. Ini janji saya kepada bapak wakil presiden. Strategi dalam menghadapi krisis pangan dunia. Pertama, peningkatan kapasitas produksi dengan menekan inflasi pada cabai dan bawang merah," tutur Kementan Tekan Inflasi PanganPertama, dengan melakukan peningkatan kapasitas produksi, utamanya komoditas-komoditas yang berafiliasi impor, bahwa dari 12 pangan pokok Indonesia masih melakukan impor untuk 4 komoditas, seperti kedelai, bawang putih, gula konsumsi, dan daging substitusi impor. Saat ini Indonesia masih mengimpor gandum setiap tahunnya tidak kurang dari 11 juta ton. 9 juta ton untuk pangan, dan 2 juta ton untuk sendiri, katanya, melalui tiga komoditas, yaitu ubi kayu, sorgum, dan sagu. Semua substitusi itu dilakukan dalam konteks tepung. Sementara untuk gula tebu, akan disubstitusikan dengan gula non tebu seperti Stevia, lontar, aren, sorgum, dan komoditas lainnya. Kemudian, substitusi daging sapi strateginya akan mengarah kepada komoditas ternak lain, seperti domba, kambing, dan ayam sebagai pengganti dari daging ketiga, ialah peningkatan ekspor. Tentunya untuk strategi ini, Kementan menegaskan bahwa komoditas yang diekspor merupakan komoditas yang berlebih di dalam negeri, bukan komoditas yang juga mengalami kekurangan. Seperti halnya, sarang burung walet, porang, ayam, dan telur. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Ada Petaka di Belahan Bumi Lain, Produksi Pangan RI Melesat! dce/dce Hargajual bawang merah di Pati Bumi Mina Tani makin turun drastis, yakni Rp 4.000 per kilogram. Padahal, untuk harga normal penjualan bawang merah seharusnya berada di angka Rp 13.000 -Rp 15.000 per kilogram. Namun, saat ini justru mengalami penurunan hingga 300 persen. Tak ayal, hal ini pun membuat petani bawang merah menangis.

HARGA bawang merah Indonesia lebih mahal dari beberapa negara tetangga di ASEAN, yaitu Malaysia, Filipina, Thailand dan Singapura. Beberapa penyebab tingginya harga bawang merah Indonesia adalah tingginya biaya logistik dan belum meratanya infrastruktur pelabuhan dan jalan. “Biaya logistik yang tinggi dan infrastruktur pelabuhan maupun jalan yang tidak merata menyebabkan bawang merah di Indonesia memiliki harga yang tinggi,” terang Peneliti Center for Indonesian Policy Studies CIPS Indra Setiawan, Rabu 27/10. Indra mengatakan kedua hal tersebut menjadi penting mengingat distribusi bawang merah sendiri belum merata di Indonesia. Lebih dari 70% luas lahan panen bawang merah berada di Jawa, khususnya Jawa Tengah. Sementara kebutuhan merata di seluruh Indonesia. Data Indeks Bulanan Rumah Tangga BuRT dari CIPS menunjukkan harga bawang merah di bulan September sebesar Rp per kilogram di Indonesia. Sementara di Malaysia, Filipina, Thailand dan Singapura harganya sebesar Rp Rp Rp dan Rp pada periode yang sama. Indeks BURT mengamati pengeluaran untuk bahan pangan pokok masyarakat Indonesia dibandingkan dengan pengeluaran serupa di Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Kurangnya infrastruktur cold storage atau lemari pendingin juga berkontribusi kepada fluktuasi harga komoditas ini di dalam negeri. Pada bulan September 2021 misalnya, harga bawang merah turun menjadi Rp dari Rp di bulan sebelumnya. Menurut Kementerian perdagangan, terdapat hanya satu fasilitas cold storage di setiap kabupaten, sehingga petani tidak dapat menyimpan bawang merah dengan baik. Hal ini tentu berdampak pada kualitasnya. Penyimpanan di gudang konvensional, menurut Indra, menyebabkan tingginya penyusutan karena bawang merah merupakan komoditas yang cepat rusak kalau tidak disimpan di dalam penyimpanan yang memadai. Berkurangnya pasokan kemudian menyebabkan kurang stabilnya harga bawang merah sepanjang tahun. “Kementerian Perdagangan sebelumnya menyebut pasokan bawang merah akan meningkat, mudah-mudahan ini akan menurunkan harga. Tetapi kita juga harus mewaspadai kebijakan non- tarif yang menyebabkan pasokan bawang merah dari negara lain menjadi lebih mahal untuk Indonesia,” tambahnya. Kementerian Perdagangan juga menyatakan bahwa penurunan harga mungkin akan terus berlanjut karena masuknya musim panen bawang merah. “Indonesia memenuhi kebutuhan bawang merah melalui pasar domestik dan hal itu terlihat dari belum keluarnya izin impor sejak 2020,” imbuh Indra. Dengan tingkat produktivitas mencapai 99,26 kuintal per hektare, Indonesia menghasilkan juta ton komoditas hortikultura ini di tahun 2020, atau 15 persen lebih tinggi dari produksi di tahun sebelumnya. Selain perlunya pembangunan infrastruktur pendukung seperti jalan dan pelabuhan, peningkatan investasi cold storage di Indonesia tidak saja akan dapat menstabilkan harga, tetapi juga mempertahankan kualitas bawang merah. Dengan diperbolehkannya investasi 100% pada cold storage oleh Penanaman Modal Asing PMA, diharapkan adanya peran swasta yang lebih besar. Try/OL-09

ChnaC.
  • lma4fao4ih.pages.dev/12
  • lma4fao4ih.pages.dev/780
  • lma4fao4ih.pages.dev/520
  • lma4fao4ih.pages.dev/52
  • lma4fao4ih.pages.dev/855
  • lma4fao4ih.pages.dev/537
  • lma4fao4ih.pages.dev/722
  • lma4fao4ih.pages.dev/534
  • lma4fao4ih.pages.dev/13
  • lma4fao4ih.pages.dev/524
  • lma4fao4ih.pages.dev/802
  • lma4fao4ih.pages.dev/907
  • lma4fao4ih.pages.dev/312
  • lma4fao4ih.pages.dev/457
  • lma4fao4ih.pages.dev/210
  • harga bawang merah di pati hari ini