Menyampaikan kritik tak boleh sembarangan, terutama pada anak. Bagaimana cara mengkritik anak yang baik? Yuk, simak lengkapnya di sebagian orang, menerima kritik bukanlah hal mudah, terlebih bagi seorang anak yang emosinya belum matang. Itu sebabnya, cara mengkritik anak harus diperhatikan orang tua demi membangun karakter si masa tumbuh kembang, anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar sehingga muncul dorongan untuk mengeksplorasi banyak hal kesempatan ini, kemungkinan anak membuat kesalahan sangat tinggi karena banyak yang belum dia tahu. Di saat inilah, orang tua memberikan kritik kepada terkadang cara mengkritik anak kurang tepat sehingga berdampak pada emosinya. Berikut adalah panduan cara mengoreksi dan mengkritik anak yang dari 31. Hindari Kritik yang MenghakimiHal tersering dilakukan dan sayangnya tidak disadari orang tua dalam mengkritik adalah menghakimi atau memberikan “label” pada anak. Hindari kata-kata menghakimi saat mengkritik anak seperti “kamu bodoh”, “kamu anak nakal”, dan sebagainya. Perlu Anda ketahui bahwa emosi anak-anak belumlah matang layaknya orang dewasa. Kata-kata negatif dan menghakimi seperti di atas akan menempel dan anak merasa dirinya demikian. Artikel lainnya 4 Jenis Pola Asuh dan Dampaknya pada Karakter Anak 2. Sampaikan Kritik secara Jelas Cara mengkritik anak yang baik adalah dengan menyampaikannya sejelas mungkin. Artinya, kesalahan yang dilakukan anak atau hal yang tidak Anda setujui disampaikan secara jelas tanpa basa-basi. Misalnya, “memukul teman bukan hal baik”. Anak tidak akan paham jika Anda menyampaikan kritik secara tersirat ataupun berbelit-belit. 3. Dengarkan Pendapat dan Pahami Perasaannya Setelah Anda mengkritik anak, tanyakan kembali pendapat atau alasan terhadap kesalahan yang dilakukannya dan bagaimana perasaannya. Dengarkan dengan saksama dan pahami perasaan anak Anda. Dengan begitu, si kecil akan merasa dihargai dan Anda juga melatih untuk mengelola emosinya lebih dari 34. Berikan Pujian untuk Hal Baik yang Dilakukan AnakSalah satu cara mengkritik anak lainnya adalah dengan teknik “sandwich”, yaitu awali dan akhiri kritikan dengan pujian. Contohnya, “Mama senang adik bisa bermain dengan teman hari ini, tapi memukul teman saat bermain itu tidak baik. Lain waktu, main dengan lebih baik, ya”. Anak menjadi tidak terfokus pada kesalahannya, tapi juga merasa dihargai akan hal baik. 5. Beritahu Konsekuensi Kesalahan Anak Ada saatnya anak melakukan kesalahan karena tidak mengerti akibat yang ditimbulkan dari kesalahan tersebut. Artikel lainnya Manfaat Slow Parenting atau Pola Asuh Lambat Bagi Anak Contohnya dibandingkan langsung mengatakan “jangan menonton televisi terlalu dekat”, lebih baik katakan “Menonton televisi terlalu dekat bisa merusak penglihatanmu. Menonton televisinya lebih jauh, ya”. 6. Beritahu Bahwa Tidak Apa-apa Membuat Kesalahan Penting bagi orang tua menjelaskan kalau tidak apa-apa berbuat kesalahan karena itu akan membuat seseorang belajar menjadi lebih baik. Anda juga penting memberikan pengertian bahwa kritikan ditujukan untuk mengubah situasi atau perilaku. Sifat kritikan tidak menetap sehingga tak akan diungkit kemudian dari 37. Sampaikan dengan Sabar dan Penuh Kasih SayangJika ingin mengkritik anak, lakukanlah dengan sabar dan penuh kasih sayang. Terkadang orang tua keburu tidak sabar sehingga menegur dengan keras atau nada tinggi. Berikan kritik dengan penuh kasih sayang, kontak mata, ataupun berlutut. Jangan lupa untuk memberikan si kecil pelukan agar kritik tidak menjadi momok baginya. Cara mengkritik anak yang baik perlu Anda terapkan. Langkah yang salah dalam menegur akan memengaruhi emosi anak. Akibatnya, anak bisa menjadi tidak percaya diri, murung, takut membuat kesalahan atau mencoba hal baru, bahkan memendam sakit hati. Yuk, pantau kesehatan si kecil melalui fitur Tumbuh Kembang Anak dari aplikasi KlikDokter. [HNS/JKT]pola asuhAnak
Cara Menyampaikan Kritik Yang Berkualitas - Here's Cara Menyampaikan Kritik Yang Berkualitas collected from all over the world, in one place. The data about Cara Menyampaikan Kritik Yang Berkualitas turns out to be....cara menyampaikan kritik yang berkualitas, riset, cara, menyampaikan, kritik, yang, berkualitas LIST OF CONTENT Opening Something Relevant Conclusion Recommended Posts of Cara Menyampaikan Kritik Yang Berkualitas Conclusion From Cara Menyampaikan Kritik Yang Berkualitas Cara Menyampaikan Kritik Yang Berkualitas - A collection of text Cara Menyampaikan Kritik Yang Berkualitas from the internet giant network on planet earth, can be seen here. We hope you find what you are looking for. Hopefully can help. Thanks. See the Next Post
Mempunyaiatasan yang kurang disegani membuat Anda harus selalu siap dengan fluktuatifnya dunia kerja. Karena itu, Anda harus mempersiapkan diri dengan baik guna menghadapi apapun kondisinya. Tentunya seorang pekerja yang baik itu mampu beradaptasi dengan cepat. Maka dari itu, mereka cenderung fleksibel serta mudah menyesuaikan. 12. Saat ini, kita hidup di era kebebasan berpendapat. Setiap orang bisa dengan bebas menyuarakan opininya tentang berbagai hal, baik secara langsung maupun melalui media elektronik. Pendapat positif seperti pujian maupun pendapat negatif seperti kritikan, semuanya bisa disampaikan dengan memuji atau mengkritik bukanlah hal yang salah, karena keduanya sama-sama bisa bermanfaat. Tapi bahkan memuji bisa menimbulkan efek negatif jika dilakukan dengan cara yang salah, apalagi memberi kritikan, bukan?Jika kamu sembarangan dalam mengkritik, kamu akan dapat masalah. Mungkin gak akan sampai membuatmu terjerat hukum, tapi setidaknya bisa membuat teman-teman menjauhimu. Maka, supaya itu gak terjadi, jangan pernah lakukan 5 cara mengkritik yang salah Menjurus pada adalah big no dalam mengkritik. Mengkritik bisa memberi manfaat pada orang yang dikritik, tapi menghujat sama sekali gak bermanfaat bagi siapa pun. Tapi ngomong-ngomong, apa sih bedanya mengkritik dan menghujat?Singkatnya, kritikan disertai dengan saran untuk perbaikan, sementara hujatan hanya berisi hinaan semata. Contohnya, mengatakan "Rasa nasi goreng ini kurang enak karena kurang asin, sebaiknya ditambah sedikit garam" adalah kritikan. Tapi mengatakan "Nasi gorengnya gak enak! Bisa masak gak sih?" tergolong kamu jadi si pembuat nasi goreng, pasti kamu akan lebih senang dengan komentar yang pertama, bukan? Sedangkan komentar kedua mungkin akan membuatmu sakit hati dan kesal terhadap orang yang mengatakannya. Maka, kamu sendiri tidak boleh membuat komentar semacam Mengkritik tanpa tahu fakta sebenarnyapexels/rawpixelApa maksudnya? Sebagai contoh, bayangkan situasi ini temanmu baru saja memutuskan cowoknya. Padahal cowoknya itu ganteng, tajir, rajin beribadah, dan sopan kepada semua orang. Kamu pun mengkritik temanmu itu. Tapi belakangan, kamu baru tahu bahwa ternyata semasa mereka berpacaran, cowok itu sering memukuli temanmu. Nah jangan buru-buru mengkritik tindakan seseorang kalau kamu gak tahu alasan sebenarnya ia melakukan hal itu. Apa yang terlihat dari luar belum tentu sama dengan yang ada di baliknya. Sebisa mungkin, cari tahu dulu fakta sebenarnya. Dan kalau kamu tidak berhasil dapat faktanya, ya lebih tidak usah berkomentar. Baca Juga 4 Idol KPop Ini Dikritik Karena Menyuarakan Hak-hak Wanita, Siapa Aja? 3. Mengkritik di depan orang Tapi bahkan jika kamu mengkritik seseorang dengan benar dan dengan kalimat yang sopan pula, orang tersebut bisa tetap merasa kesal kalau kamu melakukan kesalahan yang ketiga ini. Apa itu? Mengkritiknya di depan orang jika itu disaksikan oleh orang yang ingin ia buat terkesan, misalnya gebetannya. Bukannya memperbaiki diri, bisa jadi dia malah akan terpancing untuk membela dirinya, bahkan meskipun dia sadar bahwa dia memang salah. Itu wajar, karena di saat seperti itu gengsi bisa muncul dan menutupi supaya dia gak mengira bahwa kamu ingin mempermalukannya, jauh lebih baik kalau kamu mencoba memberi kritikan secara pribadi, tanpa diketahui orang lain. Dengan begitu, ia akan lebih mudah menerima kritikan darimu dan memperbaiki Hanya menyoroti kesalahanpexels/rawpixelTidak ada orang yang suka pada orang yang kerjanya mencari-cari kesalahan. Memang, setiap orang pasti punya kekurangan, tapi kalau itu saja yang diperhatikan, siapa pun pasti akan gerah juga bukan? Itulah prinsip yang perlu kamu ingat ketika memberi seseorang melakukan kesalahan, kamu perlu mengkritiknya supaya ia bisa memperbaiki diri. Tapi kamu juga harus adil. Ketika ia melakukan suatu kebaikan, jangan pelit untuk memujinya. Dengan demikian dia akan tahu bahwa kamu tidak hanya berfokus pada kesalahannya Punya standar sekarang kamu sudah bisa memberi kritikan dengan baik, sehingga orang lain misalnya temanmu bisa dengan senang hati menerimanya. Tapi bagaimana kalau situasinya berbalik? Kamu melakukan kesalahan yang tadinya dilakukan oleh temanmu itu, dan sekarang ia yang balik tanggapanmu? Apakah kamu akan ngeles, mencari-cari alasan, dan membela diri? Atau seandainya keluargamu yang melakukan kesalahan itu, apakah kamu akan mati-matian membela mereka walaupun mereka jelas salah?Kalau itu yang kamu lakukan, itu namanya kamu punya standar ganda. Ketika orang lain salah, kamu cepat memberi kritikan. Tapi ketika kamu sendiri atau orang yang kamu sayangi melakukannya, kamu bersikap seperti itu tentu akan membuat orang lain kesal kepadamu. Akhirnya ketika di kemudian hari kamu memberi kritikan lagi, mereka tidak akan mendengarkanmu. Maka, terapkanlah standar yang sama bagi dirimu dan orang 5 kesalahan dalam mengkritik yang harus kamu hindari. Jika kamu memberi kritikan dengan cara yang benar, pasti orang lain akan mendapat manfaatnya, dan mereka akan berterima kasih padamu karena membantu mereka memperbaiki diri! Baca Juga Stop! Ini 5 Tanda Kamu Bukan Mengkritik, Tapi Menghujat Orang Lain IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Menjagaperasaan orang lain memang baik, namun jangan sampai Anda membiarkan orang melakukan kesalahan karena segan berikan kritik, ya! Unduh PDF Unduh PDF Memberikan umpan balik yang kritis dan membangun adalah sebuah seni. Pemberian kritik ini merupakan cara mendorong perilaku positif tanpa menyalahkan atau menyerang orang yang dikritik. Jika Anda ingin menguasai kemampuan yang dibutuhkan untuk memberikan kritik yang membangun, penting bagi Anda untuk menjaga nada yang positif dan berfokus pada sasaran yang jelas dan dapat diraih. Meskipun ada banyak cara memberikan kritik yang membangun, ingatlah bahwa setiap orang berbeda dan Anda perlu menyesuaikan pemberian umpan balik berdasarkan apa yang Anda ketahui mengenai lawan bicara. 1 Sebelum mengkritik, tanyakan kepada diri sendiri, “Apa tujuan kritik ini?” Dengan mengenali apa yang Anda harapkan dari obrolan, Anda bisa mengetahui apa yang perlu difokuskan dalam obrolan. Jika Anda tidak memiliki sasaran atau tujuan yang jelas, Anda bisa membuat lawan bicara kewalahan dengan informasi yang berlebihan atau merasa bahwa Anda seperti sedang mengekangnya.[1] Anda mungkin melihat perilaku tertentu yang Anda harapkan ia bisa ubah. Sebagai contoh, tujuan Anda mungkin membuat karyawan yang bersangkutan berhenti melanggar peraturan perusahaan, atau siswa tertentu agar tidak berteriak atau berseru kepada teman-teman sekelasnya saat ia merasa senang. Tujuan Anda juga harus bisa membantu seseorang berkembang atau memperbaiki diri. Sebagai contoh, Anda perlu menunjukkan kepada rekan kerja cara berkomunikasi yang lebih baik dengan pelanggan, atau membantu seorang guru mengelola kelas dengan lebih baik. Jika Anda tidak memiliki alasan yang tepat untuk pertanyaan “Apa tujuan kritik ini?”, Anda mungkin tidak perlu mengkritik apa pun. Hanya karena Anda memiliki kritik, tidak berarti Anda perlu membagikan atau mengungkapkannya. Iklan 1 Apa yang Anda katakan memang penting, tetapi cara menyampaikannya pun sama pentingnya. Jika orang lain merasa bahwa Anda adalah sosok yang sehat dalam hal ini, positif dan ramah, ada kemungkinan ia bisa menangkap apa yang Anda sampaikan. Akan sulit bagi Anda untuk memperbaiki diri jika Anda merasa seperti diserang karena melakukan kesalahan. Oleh karena itu, pastikan volume suara Anda tetap rendah, gunakan bahasa tubuh yang rileks, dan buat orang lain merasa dihormati dan diapresiasi melalui nada suara Anda.[2] Dalam situasi tertentu, Anda perlu menggunakan nada suara yang keras atau serius. Jika si kecil bermain kembang api atau ada karyawan yang mengumpat di depan pelanggan, misalnya, penting bagi Anda untuk menegaskan betapa seriusnya masalah yang ada. 1 Lemparkan pujian di depan umum dan berikan kritik secara tertutup untuk mendapatkan hasil terbaik. Siapa pun tidak ingin mendengar bahwa ia belum bisa melakukan sesuatu dengan baik. Oleh karena itu, adakan obrolan ini secara tertutup agar orang yang Anda kritik merasa lebih nyaman. Anda bisa menyuruh orang yang bersangkutan untuk datang ke ruangan/kantor Anda dan menyambutnya dengan senyuman, atau meminta seseorang menemui Anda saat jam istirahat makan siang untuk mengobrol singkat.[3] Jika Anda mengkritik seseorang di depan banyak orang, ia akan merasa diserang atau dipermalukan di depan umum. Kesempatan Anda menjalani obrolan yang produktif menjadi lebih besar jika tidak ada orang lain di sekitar yang melihat atau menyaksikan obrolan tersebut. Iklan 1 Cari hal menakjubkan mengenainya untuk diungkapkan. Jika Anda ingin mengkritik jumlah penjualan seseorang, awali dengan menjelaskan bahwa Anda melihat kerja keras yang ia curahkan. Jika Anda ingin mengkritik seseorang atas perilaku kasarnya, awali dengan menunjukkan apresiasi Anda terhadap semangatnya. Mengawali obrolan dengan hal yang positif membuat lawan bicara lebih mampu menerima ucapan Anda sebelum Anda membahas masalah utama yang ada. Jika Anda mengkritik anak-anak, Anda bisa mengatakan, misalnya, “Ayah/Ibu sangat menyayangimu dan menghargai kerja kerasmu di sekolah, tetapi tadi Ayah/Ibu mendapatkan telepon dari gurumu...” Jika Anda berbicara dengan karyawan, Anda bisa mengatakan, “Saya melihat peningkatan penjualan yang Anda lakukan dan saya rasa ini adalah sesuatu yang sangat membanggakan. Namun, kita perlu membahas tentang kedisiplinan…” Untuk mengkritik teman, Anda bisa mengatakan, “Aku tahu kamu peduli kepadaku dan kau tahu aku pun sangat peduli kepadamu, tetapi ada sesuatu yang mengganggu pikiranku akhir-akhir ini…” 1 Kemas kritik Anda dengan pronomina “aku” atau “saya” agar lawan bicara tidak bersikap defensif. Jika Anda langsung mengungkapkan kritik dan banyak menggunakan pronomina “Anda” atau “kamu”, lawan bicara akan merasa bahwa Anda sedang menyerang atau menyudutkannya. Awali dengan pronomina “aku” atau “saya” untuk membingkai kritik dari sudut pandang Anda. Dengan demikian, ia tidak akan merasa bahwa Anda sedang memaksakan kehendak, kepercayaan, atau pandangan Anda kepadanya. Ia pun lebih mampu menyerap apa yang Anda sampaikan.[4] Sebagai contoh, alih-alih mengatakan, “Kamu harus berhenti berbicara kepada ayahmu seperti itu”, Anda bisa mengatakan, “Aku tidak merasa nyaman saat kudengar kamu berbicara seperti itu kepada ayahmu.” Jika Anda mengkritik teman, jangan katakan, misalnya, “Kamu tidak pernah mengangkat telepon saat aku menghubungimu.” Akan lebih produktif jika Anda mengatakan, misalnya, “Aku merasa kita sudah tidak mengobrol sesering yang kuharapkan.” Iklan 1 Salah satu cara membuka kritik adalah membiarkan lawan bicara memulainya. Anda bisa mengajukan pertanyaan hipotetis mengenai apa yang ia akan katakan jika Anda bersikap sepertinya, atau mendorongnya untuk melihat perilakunya dari sudut pandang lain. Ini dapat menjadi langkah yang tepat jika Anda takut lawan bicara merasa terserang atau terjebak. Selain itu, ini juga dapat menjadi solusi tepat jika Anda tidak yakin apakah lawan bicara sebenarnya sudah melakukan kesalahan atau tidak.[5] Jika ada karyawan yang terlibat masalah di tempat kerja, Anda bisa mengatakan, “Jika Anda memegang wewenang dan memiliki karyawan yang mendapatkan banyak keluhan dari pelanggan, bagaimana Anda akan menangani situasi tersebut?” atau “Jika Anda perlu mengevaluasi kinerja sendiri, apa yang Anda bisa katakan?” Jika Anda berbicara kepada si kecil, Anda bisa mengatakan, “Jika kamu melihat salah satu teman sekelasmu bersikap seperti ini, apa pendapatmu?” Jika Anda berbicara kepada teman, Anda bisa mengajukan pertanyaan, “Apa yang akan kamu rasakan jika teman-temanmu membicarakanmu di belakang?” 1 Tekankan manfaat yang ia bisa raih jika mengikuti umpan balik Anda agar ia setuju. Jika kritik Anda dirasa tidak berkaitan dengan tujuannya, ia tentunya enggan menerimanya. Tanyakan kepada diri sendiri, “Apa hal yang ia fokuskan?” Sebelum atau sesudah mengkritiknya, jelaskan dampak umpan balik Anda terhadap usahanya dalam meraih cita-cita atau tujuannya agar ia tertarik dan mau mengikuti saran Anda.[6] Jika Anda menghadapi karyawan yang sering mengalami ketertinggalan dalam pekerjaannya, Anda bisa mengatakan, “Saya tahu Anda ingin mendapatkan kenaikan jabatan sehingga saya rasa kita bisa mengobrol sedikit mengenai hal-hal yang Anda bisa ubah untuk meraih posisi yang diinginkan. Bagaimana?” Jika ada rekan kerja yang menunjukkan kinerja yang kurang baik, Anda bisa mengatakan, “Saya tahu Anda pernah mengatakan bahwa Anda ingin menaikkan jumlah penjualan, dan saya memiliki pendapat terkait hal tersebut. Apakah Anda mau mengobrol mengenai hal ini?” Jika Anda berbicara kepada si kecil, Anda bisa mengatakan, “Ibu/Ayah tahu kamu ingin pergi berkemah dengan teman-teman, tetapi jika nilai-nilaimu tidak kunjung meningkat, kamu justru perlu mengikuti kelas-kelas tambahan.” Iklan 1 Akan lebih mudah bagi seseorang untuk berubah jika ia tidak merasa terserang secara pribadi. Orang-orang tidak selalu bersikap sejalan dengan jati dirinya atau pandangannya mengenai dirinya sendiri. Dengan hanya berfokus pada tindakan atau perilakunya, akan lebih mudah bagi Anda untuk mendorongnya agar mau berubah. Jika ia merasa bahwa Anda sedang merendahkannya atau menyerang jati dirinya, ia tidak akan menunjukkan tanggapan yang baik.[7] Sebagai contoh, alih-alih mengatakan “Anda tidak memiliki hubungan yang baik dengan para pelanggan” kepada seorang pramuniaga, Anda bisa mengatakan, “Saya rasa Anda perlu memperbaiki cara berkomunikasi dengan para pelanggan.” Sebagai contoh lain, alih-alih mengatakan “Anda terlihat berantakan” kepada rekan kerja yang berpenampilan kurang rapi, Anda bisa mengatakan, “Saya tidak yakin apakah saya ingin mengenakan baju itu ke tempat kerja. Biar saya coba jelaskan...” Hal ini penting, terutama jika Anda ingin mengkritik pasangan atau anggota keluarga. Jangan katakan kepada pasangan, misalnya, “Kamu begitu kasar kepadaku!”. Sebagai gantinya, Anda bisa mengatakan, “Aku tidak senang saat kamu berbicara kepada seperti itu.” 1 Jika alasan Anda mengkritik seseorang memang penting, jelaskanlah. Di saat yang sama, jika hal yang dibahas tidak begitu penting, sebutkan pula hal tersebut. Jika seseorang hanya melanggar kebijakan yang sangat ringan di tempat kerja dan ia mungkin tidak menyadarinya, jangan memandang hal tersebut sebagai sesuatu yang sangat berbahaya. Namun, jika seseorang bersikap atau mengambil tindakan yang bisa membahayakan keselamatan atau keamanan karier orang lain, penting bagi Anda untuk berkata terus terang. Sesuaikan nada suara dan bahasa berdasarkan seberapa penting kritik yang Anda ingin sampaikan.[8] Anda bisa memberi tahu karyawan yang terlambat beberapa menit, misalnya, “Saya tahu hal ini terkesan sepele, tetapi saya akan senang jika Anda tiba pada pukul sembilan tepat, dan bukan pukul sembilan lebih dua atau empat menit.” Untuk masalah serius mis. karyawan yang mengumpat atau memaki pelanggan yang kasar, Anda bisa mengatakan, “Saya harus berkata jujur kepada Anda. Sangat penting bagi Anda untuk tidak berbicara kepada pelanggan seperti tadi. Sikap tersebut bisa memengaruhi reputasi perusahaan ini.” Jika Anda ingin mengkritik anak-anak, penting bagi Anda untuk menekankan alasan Anda mengoreksi sikapnya. Jika ia melakukan hal yang berbahaya, ia perlu mengetahui seberapa serius tindakannya. Iklan 1 Hormati faktor-faktor lain agar lawan bicara mau bertanggung jawab. Jika ia melewati kondisi yang sulit di rumah, beri tahu ia bahwa Anda mengerti jika ia pun harus menghadapi masalah pribadi. Jika emosinya terpancing karena ia dimusuhi, akui bahwa Anda pun bisa jadi menunjukkan sikap yang sama, tetapi Anda tetap perlu mengatakan sesuatu. Ini merupakan kunci untuk membuat orang lain menginternalisasi maksud ucapan Anda.[9] Sebagai contoh, jika Anda mengkritik pasangan karena ia tidak melakukan pekerjaannya di rumah, Anda bisa mengatakan, “Aku tahu kamu kewalahan dengan pekerjaan dari kantor dan aku mengapresiasi kontribusimu untuk keluarga, tetapi aku pun membutuhkan bantuan untuk mencuci piring.” Jika Anda berbicara kepada si kecil, Anda bisa mengatakan, “Ayah/Ibu tahu kamu terkadang merasa sangat kegirangan dan kesulitan mengendalikan diri, tetapi Ayah/Ibu akan senang jika kamu tidak sampai bertingkat kelewatan saat teman-temanmu datang berkunjung di lain waktu.” Anda bisa mengatakan kepada karyawan yang bertugas di malam hari dan merasa kelelahan, “Saya tahu waktu tugas di malam hari memang sangat sulit, dan Anda pun kesulitan untuk mendapatkan istirahat yang cukup, tetapi saat saya melihat Anda tertidur pada jam kerja, hal tersebut tetap perlu dibahas.” 1 Berikan ia langkah-langkah spesifik untuk diambil. Jika kritik Anda tidak jelas atau abstrak, orang lain akan kesulitan memanfaatkan kritik Anda secara konstruktif. Setelah menyampaikan kritik, berikan saran yang dapat direalisasikan oleh lawan bicara agar bisa memperbaiki diri di masa mendatang. Anda juga bisa menawarkan bantuan agar ia bisa mengambil langkah-langkah yang diperlukan![10] Sebagai contoh, Anda bisa memberi tahu karyawan yang selalu lupa mengenakan atribut seragam tertentu, “Ke depannya saat Anda akan meninggalkan rumah, jangan lupa memeriksa penanda nama Anda di tas. Jika Anda lupa membawanya, temui saya terlebih dahulu sebelum bekerja agar saya bisa memberikan penanda nama cadangan.” Jika Anda memiliki teman sekamar atau indekos yang tidak melakukan tugasnya, Anda bisa mengatakan, “Selly akan membersihkan dapur dan aku akan membersihkan kamar mandi. Bisakah kamu membersihkan halaman setiap minggu?" Iklan 1 Anda bisa mengawali atau mengakhiri kritik dengan ucapan ini, tetapi buat lawan bicara merasa didukung. Jika penerima kritik merasa bahwa Anda tidak percaya kepadanya, ia akan merasa rendah diri setelah obrolan berakhir. Jika tujuan Anda adalah membantunya agar menjadi sosok yang lebih baik, ingatkan ia bahwa Anda mengapresiasi usahanya dan tahu bahwa ia bisa melakukan apa yang Anda sarankan. Sebagai contoh, Anda bisa mengakhiri obrolan dengan siswa yang mengalami kendala dengan mengatakan, “Bapak/Ibu tahu betapa cerdas dan baiknya kamu. Bapak/Ibu juga percaya kepadamu dan yakin kamu bisa melakukannya!” Anda bisa memberi tahu karyawan yang merasa kurang percaya diri, “Anda adalah aset nyata bagi tim kita, dan saya tahu Anda memiliki apa yang diperlukan untuk memperbaiki diri.” 1 Penting bagi Anda untuk memberi orang lain kesempatan untuk menanggapi kritik. Jika ia merasa tidak memiliki hak bersuara, ia tidak akan merasa diperlakukan dengan adil setelah obrolan berakhir. Berikan ia kesempatan untuk menanggapi kritik atau menjelaskan perasaannya. Meskipun Anda merasa bahwa ia bersalah atau berfokus pada bagian kritik yang salah, penting bagi Anda untuk membuatnya merasa bahwa Anda tetap mau mendengarkannya. Anda bisa mengakhiri obrolan dengan mengatakan, misalnya, “Apakah ini dirasa adil bagi Anda?” atau “Apa pendapatmu mengenai hal ini?”, kemudian biarkan lawan bicara mengemukakan pendapatnya. Jika ia tampak menutup diri atau keras kepala di akhir obrolan, Anda bisa mengakhiri percakapan dengan mengatakan, “Saya paham alasan Anda merasa kesal. Saya pun akan merasa kesal, tetapi kita memang perlu menangani masalah ini.” Jika ia bersikap defensi atau merasa kesal karena Anda mengkritiknya, coba sebutkan hal yang memang ia butuhkan dan ingatkan ia bahwa Anda hanya ingin membantu. Anda bisa mengatakan, “Saya tidak bermaksud merendahkan Anda. Saya hanya ingin membantu, dan saya minta maaf jika kamu merasa tersinggung.” Jika seseorang marah hingga mulai memaki atau semacamnya, tetaplah tenang, bantu ia agar merasa tenang, dan tinggalkan ia. Pada saat ini, kondisinya tidak memungkinkannya untuk menjalani obrolan yang produktif. Iklan Teknik “feedback sandwich” kritik di antara dua pernyataan positif merupakan solusi yang efektif jika Anda tidak mengkritik seseorang di tempat kerja. Namun, di lingkungan kerja, banyak orang terutama para ahli bisa langsung mengenalinya karena teknik ini sangat populer. Penggunaan teknik ini bisa memberikan konsekuensi yang tidak diharapkan karena kritik Anda mungkin tidak terkesan tulus. [11] Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?SangatSetuju : 5. Setuju : 4. Netral : 3. Tidak Setuju : 2. Sangat Tidak Setuju : 1. 2.Skala Guttman. Skala Guttman merupakan skala kumulatif. Jika seseorang mengiyakan pertanyaan yang berbobot lebih berat, ia akan mengiyakan pertanyaan yang kurang berbobot. Dengan perkataan lain jika seseorang menyatakan tidak terhadap pernyataan sikap
Adanya perbedaan dan hal yang bertentangan dengan orang lain merupakan sesuatu yang biasa, begitu pula dengan menerima kritik atau justru memberi kritikan pada orang lain. Akan tetapi membahas soal kritik, ada batasan tertentu dan hal-hal yang harus kamu jaga agar kritikan itu tidak terkesan menghakimi sehingga menyinggung orang ini sangat penting untuk kamu ketahui, jadi simak pembahasan lebih lengkapnya di bawah ini ya!1. Kritikmu harus didasari alasan yang tepat De RichelieuHal pertama yang harus kamu jaga agar kritikmu tidak memberi kesan menghakimi ialah mendasari kritikan itu dengan alasan yang tepat. Jangan asal mengkritik orang tanpa adanya dasar alasan yang benar, apalagi jika kamu sebenarnya tidak berada di posisi yang pantas memberi kritik pada orang Berikan argumen yang berlogika De RichelieuArgumen yang kamu berikan saat mengkritik seseorang juga harus berdasarkan logika, agar orang yang mendengarnya bisa menerima kritikmu dengan pikiran terbuka. Sebab argumen tanpa logika di dalam kritik sama saja kamu sembarangan menghakimi seseorang tanpa tahu letak kesalahannya. Baca Juga 5 Zodiak Ini Konon Gak Bisa Selalu Lapang Dada Menerima Kritik Orang 3. Pilih kata-kata yang bersifat netral BoothJika dalam kehidupan sehari-hari saja kita harus berhati-hati dalam bicara, apalagi saat mengkritik orang kan. Kamu harus sangat hati-hati dalam mengatakan kritikan itu, memiliki kata-kata yang netral agar tidak memancing konflik atau justru terkesan menghakimi bagi orang itu. Hal ini sangatlah penting terutama di dunia Pastikan kritikmu tidak bermaksud menjatuhkan PiacquadioHal lainnya yang harus banget kamu jaga dalam memberi kritikan pada orang lain adalah memastikan bahwa kritikmu tidak bermaksud menjatuhkan. Jangan sampai ucapanmu malah menyerang mentalnya, merendahkannya, jadi jagalah hal ini dan sebaiknya berilah kritik yang bersifat membangun. Sehingga orang yang kamu beri kritik malah menjadi semangat untuk memperbaiki Hindari melakukannya di tempat umum atau saat ramai MorilloHal terakhir yang juga penting untuk kamu jaga saat mengkiritik orang lain yaitu hindarilah melakukannya di tempat umum atau saat suasana sedang ramai. Kamu harus pandai memilih waktu, dan sebisa mungkin buat pembicaraan itu menjadi private antara kamu dan dia saja. Jadi kritikmu tidak membuat dia malu atau terpojokkan di depan dalam memberi kritik pun kamu harus memperhatikan batas dan menjaga hal-hal tertentu agar tidak menyinggung pihak manapun. Benar? Baca Juga 5 Alasan Pentingnya Belajar Etika, Cara Kita Menghargai Sesama IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.Salah satu faktor yang banyak menjadi pemicu kegagalan dalam hubungan antar manusia adalah dimana orang selalu berupaya meningkatkan harga dirinya dengan merendahkan harga diri orang lain. Ada kalanya kita memang harus membenahi sesuatu yang dirasa kurang tepat kepada orang-orang di sekitar. Adapun kritik sendiri secara umum dapat dikategorikan dalam dua jenis, yaitu kritik yang benar-benar dipergunakan untuk membangun sesuatu ataupun kritik yang semata-mata hanya untuk memuaskan ego semata. Agar menjadi seseorang yang dihormati dan disegani di mata orang lain, sebagai pengkritik kita tentu harus memperhatikan adab etika saat melakukannya supaya tidak menyakiti hati orang yang dikritik. Berikut lima cara elegan mengkritik seseorang tanpa membuatnya merasa direndahkan. 1. Lakukan kritik secara pribadi Tips yang pertama yaitu lakukan kritik secara pribadi atau tidak di mata umum. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga nama baik kita dan yang seseorang yang dikritik, apalagi jika orang tersebut adalah partner kita atau bahkan orang berada di bawah kita sekalipun. Menyampaikan kritik dalam sebuah rapat atau forum memang sebuah hal yang wajar. Forum tersebut memang dibangun untuk melengkapi kekurangan yang ada terkait kinerja, ilmu yang disajikan, dan sebagainya. Namun hindari penyampaian kritik di muka umum karena hal tersebut dapat berakibat fatal. Hal semacam ini bisa mempermalukan orang yang dikritik maupun yang mengkritik. Untuk hal yang pribadi, sampaikan kritikanmu secara pribadi pula. 2. Lakukan dengan memuji terlebih dahulu Sejatinya mengkritik memang sebuah tindakan untuk membenarkan apa yang seharusnya. Namun jika dilakukan dengan cara yang salah seperti tersulut emosi hal ini justru dapat menjadi tombak bagi diri sendiri. Oleh karena itu, lakukan dengan perlahan, berikan pujian yang membangun lalu sampaikan kritik dan maksud yang dituju. Hal ini sangat penting dilakukan agar seseorang yang kita kritik tidak merasa direndahkan. 3. Lakukan kritik secara impersonal Perlu diingat bahwa apa yang seharusnya kita kritik adalah sesuatu yang benar-benar keliru dan bukan bersifat menjatuhkan. Impersonal sendiri adalah sesuatu yang tidak bersifat pribadi. Jadi sampaikan kritik terhadap kinerja atau perbuatan orang tersebut yang dianggap kurang benar. Sampaikan kritik dengan terfokus pada apa yang seharusnya diperbaiki. Bukan kritik yang mengarah pada permasalahan-permasalahan pribadi yang justru tidak berhubungan dengan pekerjaan. 4. Mintalah untuk bekerja sama dan tidak menuntut Kritik adalah suatu hal yang seharusnya membangun. Jika maksudmu baik tapi penyampaian kritikmu kurang baik, yang dikritik bisa jadi akan merasa tersinggung dan harus menyusun kata sebaik mungkin dan menyesuaikan dengan lingkungan di sekitarnya saat mengkritik agar yang dikritik tidak merasa tersinggung tapi justru merasa termotivasi. Mintalah untuk bekerja sama, bukan justru mendikte apalagi terkesan menuntut. Hal semacam ini penting dilakukan agar terjalin hubungan kerja sama yang lebih baik. 5. Berikan saran dan akhiri dengan baik Hal ini menjadi poin yang paling penting, tidak hanya mengkritik tetapi kita juga harus bisa memberikan solusi dan saran atas apa yang telah dikritik. Kritik dan solusi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dan keduanya harus sama-sama ada agar tercipta kesan yang membangun. Tidak hanya mengkritik, tetapi mintalah untuk dikritik balik jika kita melakukan kesalahan. Hal ini akan membuat keduanya merasa adil dan tidak terkesan memojokkan satu pihak. Sampaikan kritik dengan bahasa yang baik, begitu pula dengan akhir dari kritik tersebut. Itulah tadi lima tips mengkritik orang lain tanpa harus merendahkan satu sama lain. Hal terpenting yang perlu diingat saat mengkritik yaitu esensi kritik itu sendiri, yang seharusnya bersifat membangun bukan justru untuk saling menjatuhkan.
4JaYs9.